3 Jenis Whey Protein: Konsentrat, Isolat, Hidrolisat.

Whey protein merupakan suplemen favorit bagi yang ingin meningkatkan massa otot. Ini disebabkan ke praktisan dari whey protein untuk dikonsumsi saat dibutuhkan. Terlebih whey protein juga mengandung protein yang tinggi sehingga dapat membantu menambah asupan protein. Namun perlu diingat, prioritaskan kebutuhan protein melalaui makanan yaa.

Di pasaran sendiri terdapat macam protein dengan berbagai macam merek dan jenis. Pada artikel ini saya ingin membahas jenis umum whey protein. Pada umumnya, terdapat 3 jenis whey protein: Konsentrat, Isolat, Hidrolisat.

1. Whey Protein Concentrate / Konsentrat (WPC)

Persentasi tingkat protein pada whey jenis ini tergantung seberapa terkonsentrasinya. Umumnya mengandung kurang lebih 70-80% protein. Whey protein jenis ini merupakan yang paling umum dipasaran dan mengandung lebih banyak laktosa, lemak dan mineral dari susu. Karena proses yang dilalui, jenis whey protein ini lebih banyak mengandung nutrisi lain dibanding jenis whey yang lain.

2. Whey Protein Isolate / Isolat (WPI)

Mengandung 90% atau lebih protein. Whey protein jenis ini lebih banyak dilakukan penyaringan sehingga memiliki laktosa dan lemak yang lebih sedikit, namun mengandung mineral yang lebih sedikit pula. Jenis whey protein ini sangat cocok bagi pengguna yang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang tinggi. Terlebih, di Indonesia, yang secara budaya dan kebiasaan tidak terbiasa meminum atau memakan olahan keju/susu, sehingga memiliki intoleransi laktosa yang lebih tinggi. 

3. Whey Protein Hydrolysate / Hidrolisat (WPH)

Whey protein jenis ini sudah dicerna dan memungkinkan tubuh untuk menyerap lebih cepat dibanding jenis whey protein yang lain. Karena prosesnya, jenis whey protein ini tidak memerlukan banyak proses pencernaan untuk dapat diserap tubuh.

Dapat disimpulkan, perbedaan mendasar dari ketiga jenis protein tersebut adalah dari proses pengolahan yang dilakukan. Pengolahan yang dilakukan menghasilkan kandungan protein dan nutrisi yang berbeda. Proses pengolahan WPC lebih sederhana dibandingkan dengan kedua jenis whey yang lain, begitu juga sebaliknya dengan jenis WPH. Secara keseluruhan, langkah-langkah proses yang digunakan dalam produksi WPI akan menghasilkan kandungan protein yang lebih tinggi dan kandungan lemak dan kabohidrat yang lebih rendah.

Mengingat whey protein concentrate membutuhkan proses yang lebih cepat dalam pembuatan nya, maka harganya pun cenderung lebih murah dibanding yang isolate dan hydrolysate. Saya sendiri, sehari-hari mengguanakan campuran jenis whey protein concentrate dan isolate karena tersedia banyak di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau. Apapun jenisnya, ini akan kembali lagi ke kebutuhan dan juga budget yang dimiliki. Bagi teman-teman yang memiliki masalah pencernaan atau intoleransi terhadap laktosa yang tinggi, disarankan untuk menggunakan jenis whey protein isolate atau hydrolysate. Namun jika tidak, sepertinya WPC atau WPI dapat menjadi pilihan karena harga lebih terjangkau dan banyak tersedia di pasaran.

Itulah 3 jenis whey protein: Konsentrat, Isolat, Hidrolisat. Semoga artikel ini bermanfaat. Salam sehat 🙂

Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4662358/

https://www.menshealth.com/nutrition/a24482378/what-is-whey-protein/

https://www.medicalnewstoday.com/articles/263371

Yodhi

I'm a passionate individual driven by growth and motivation, dedicated to transforming my thoughts and ideas into engaging narratives on my blog. As an avid gym-goer and fitness enthusiast, I believe in the power of a healthy body for a healthy mind. My keen interest in business and self-development fuels my reading choices, constantly expanding my horizons. Above all, I am deeply committed to enhancing financial literacy, empowering others to achieve financial freedom and success.

https://www.yodhi.me
Previous
Previous

Apa itu Repetition Maximum (RM) pada Angkat Beban?

Next
Next

Mindset seorang Fitness Enthusiast