4 Opsi Penyelesaian Utang

Menyelesaikan utang bukanlah perkara yang mudah. Ini membutuhkan strategi yang tepat, konsistensi, dan komitmen tinggi. Dalam menyelesaikan utang, terdapat strategi atau teknik penyelesaian yang bisa dipertimbangkan.

Berdasarkan IAPDA (International Association of Professional Debt Arbitrators), ada 4 opsi penyelesaian utang yang bisa digunakan oleh individu, nasabah, atau peminjam yang memiliki beban utang berlebihan, yaitu Bankruptcy, Debt Relief, Credit Counselling, dan Loan Consolidation. Setiap opsi memiliki karakteristik khusus tergantung pada parahnya kondisi utang, jenis utang, kondisi finansial, ketersediaan aset, dan lain sebagainya. Masing-masing opsi juga memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan.

Pada tulisan ini, saya akan menjelaskan definisi dan karakteristik dari masing-masing opsi tersebut. Perlu dicatat bahwa tidak semua opsi penyelesaian utang tersedia di Indonesia, dan saya akan menyusunnya dari opsi dengan kondisi utang paling parah hingga kondisi utang yang lebih ringan.

Tingkat Keparahan Utang

Sebelum membahas 4 opsi penyelesaian utang, penting untuk memahami tingkat keparahan utang seseorang. Hal ini akan mempengaruhi opsi mana yang paling sesuai untuk mereka. Tingkat keparahan utang dapat dilihat berdasarkan indikator seperti:

  1. DBR (Debt Burden Ratio): Rasio beban cicilan utang terhadap pendapatan setiap bulan. Semakin tinggi DBR, semakin parah kondisi utang. DBR ideal adalah di bawah 35%.

  2. Kondisi Pinjaman: Meliputi apakah pinjaman lancar atau menunggak. Semakin lama tunggakan, semakin parah kondisi utang.

  3. Total Tagihan: Berkaitan erat dengan DBR dan pendapatan bulanan. Semakin besar total tagihan, semakin tinggi potensi nilai DBR, yang mengindikasikan kondisi utang yang lebih parah.

  4. Kondisi Finansial: Terkait dengan pendapatan bulanan dan DBR. Semakin rendah atau tidak adanya pendapatan bulanan, semakin parah kondisi utang.

  5. Aset: Semakin sedikit aset bernilai yang dimiliki, semakin parah kondisi utang.

Pendekatan Rasio Keuangan:

Jika menggunakan pendekatan rasio keuangan, ada 2 rasio penting yang bisa menjadi panduan:

  1. DBR (Debt Burden Ratio): Rasio beban cicilan utang terhadap pendapatan setiap bulan. DBR ideal adalah di bawah 35%.

  2. Debt to Asset Ratio: Rasio total utang terhadap total nilai aset. Debt to Asset Ratio yang ideal adalah di bawah 50%.

4 Opsi Penyelesaian Utang

1. Bankruptcy

Adalah proses di mana konsumen atau bisnis dapat menghilangkan atau membayar kembali sebagian atau seluruh hutangnya di bawah perlindungan pengadilan kebangkrutan. Layaknya sebuah bisnis, dalam menyelesaikan utang, seorang individu dapat mengajukan kebangkrutan. Namun, di Indonesia, opsi ini tidak dapat diaplikasikan oleh seorang individu / nasabah / peminjam. Sehingga sebagai seorang peminjam, kita tidak dapat mengajukan kebangkrutan saat tidak dapat membayar utang.

2. Debt Relief / Debt Settlement / Program Keringanan Utang

Debt relief, atau di Indonesia biasa disebut program keringanan, adalah opsi penyelesaian utang dimana individu / nasabah / peminjam dapat menyelesaikan dengan menggunakan perusahaan penyelesaian utang (PPU) yang akan bertindak sebagai advokat konsumen / nasabah (pihak ke-3), bekerja untuk menurunkan beban utang dengan cara bernegosiasi dengan kreditur / pemberi pinjaman. PPU akan bernegosiasi dengan perusahaan pemberi pijaman (PPP) agar mendapatkan keringanan utang bagi klien.

Bentuk keringanan utang di Indonesia ada berbagai macam. Instrumen utang yang akan dinegosiasikan agar mendapatkan keringanan umumnya salah satu atau kombinasi dari berikut:

  1. Penurunan suku bunga kredit;

  2. Perpanjangan jangka waktu kredit;

  3. Pengurangan tunggakan bunga kredit;

  4. Pengurangan tunggakan pokok kredit;

(baca: Apa Itu Restrukturisasi Utang)

PPU tidak melakukan pembayaran bulanan kepada kreditor, melainkan bernegosiasi langsung dengan perusahaan pemberi pinjaman (PPP). PPU akan berupaya mendapatkan keringanan utang bagi klien (individu / nasabah / peminjam). Di sisi lain, klie mengumpulkan dana penyelesaian utang sehingga mampu membayarkan utang dengan program keringanan utang dari hasil negosiasi antara PPU dan PPP. Di Indonesia, opsi ini dapat diaplikasikan.

3. Credit Counselling

Credit counselling adalah opsi penyelesaian utang dengan menggunakan jasa konselor kredit dimana mereka akan berkomunikasi dengan kreditur mereka atas nama mereka untuk menurunkan suku bunga dan biaya kredit. Konselor kredit juga akan menyusun rencana pembayaran kembali yang dapat diterima oleh kreditor mereka sementara juga menyesuaikan anggaran debitur / peminjam.

Di Indonesia, opsi ini tidak dapat diaplikasikan karena di Indonesia belum ada lembaga resmi credit counselling dan pemerintah Indonesia belum mengeluarkan kebijakan perihal ini. Salah satu contoh negara yang sudah memiliki opsi ini adalah di Malaysia yang memiliki lembaga bernama AKPK.

4. Loan Consolidation / Penggabungan Utang

Loan consolidation atau penggabungan utang adalah opsi penyelesaian utang dengan mengonsolidasikan / menggabungkan semua utang menjadi satu utang (yang umumnya tanpa jaminan) dengan ketentuan pembayaran yang lebih menguntungkan. Ketentuan pembayaran yang menguntungkan mencakup tingkat bunga yang lebih rendah, pembayaran bulanan yang lebih rendah atau keduanya. Loans Consolidation dapat menggunakan utang baru dengan jaminan (umumnya rumah) atau tanpa jaminan (secured loan or unsecured loan).

Tanpa Jaminan (Unsecured Loan)

Adalah penggabungan utang ke satu pinjaman baru yang bersifat tanpa agunan. Skema ini dapat berjalan jika

1. Cicilan per bulan membuat DBR setelah utang dikonsolidasikan menjadi di bawah 35%

2. tenor pinjaman Loan Consolidation dapat diperpanjang hingga waktu yang dibutukan agar DBR setelah utang dikonsolidasikan menjadi di bawah 35%

Dengan Jaminan (Secured Loan)

Adalah penggabungan utang ke satu pinjaman baru yang bersifat dengan agunan yang umumnya

rumah. Penggabungan utang menggunakan secured loan dapat menggunakan skema:

  1. Home Equity Loan

  2. Line of Credit

  3. Cash-out Refinance

Di Indonesia, opsi ini memiliki kemungkinan untuk diaplikasikan namun hingga tulisan ini saya buat, sangat sulit untuk dapat mengaplikasikan ini. Ini karena (1) konsep ini cenderung baru dan banyak pemberi pinjaman yang belum pernah menjalankan konsep ini. Dan (2) pemberi pinjaman masih memiliki keengganan untuk melayani calon nasabah / klien yang sudah memiliki beban utang tinggi atau berlebih karena dianggap memiliki risiko tinggi.

Perbandingan 4 Opsi Penyelesaian Utang

1. Bankruptcy

Definisi: Proses hukum di mana individu atau bisnis yang tidak dapat membayar utang mereka dapat mencari keringanan dari sebagian atau seluruh kewajiban mereka.

Fokus Utama: Menghilangkan atau restrukturisasi utang.

Perbedaan Kunci:

  • Proses hukum yang melibatkan pengadilan.

  • Dapat mengarah pada pembebasan hutang.

  • Memiliki dampak negatif yang signifikan pada skor kredit.

  • Catatan publik.

Indonesia: Tidak dapat diaplikasikan

Tingkat Keparahan Utang: Sangat parah

2. Debt Relief / Debt Settlement / Program keringanan utang

Definisi: Proses di mana perusahaan penyelesaian utang menegosiasikan dengan kreditur untuk memungkinkan Anda membayar "penyelesaian" untuk menyelesaikan hutang individu / nasabah / peminjam / klien.

Fokus Utama: Mengurangi total utang yang harus dibayar.

Perbedaan Kunci:

  • Melibatkan negosiasi dengan kreditur untuk mengurangi utang.

  • Dapat berdampak negatif pada skor kredit.

  • Bukan proses hukum.

Indonesia: Dapat diaplikasikan

Tingkat Keparahan Utang: Parah

3. credit counselling

Definisi: Layanan yang membantu konsumen mengembangkan anggaran dan mengelola keuangan mereka untuk menghindari penumpukan utang lebih lanjut.

Fokus Utama: Memberikan pendidikan keuangan dan mengembangkan rencana pengelolaan utang.

Perbedaan Kunci:

  • Fokus pada pendidikan keuangan dan anggaran.

  • Melibatkan penyusunan rencana pengelolaan utang.

  • Dampak lebih kecil pada skor kredit dibandingkan dengan kebangkrutan atau keringanan utang.

  • Tidak mengurangi jumlah total yang harus dibayar, tetapi dapat menurunkan suku bunga atau pembayaran bulanan.

Indonesia: Tidak dapat diaplikasikan

Tingkat Keparahan Utang: Menengah

4. loan consolidation / penggabungan utang

Definisi: Menggabungkan beberapa utang menjadi satu pinjaman baru, biasanya dengan suku bunga yang lebih rendah atau pembayaran bulanan yang lebih terjangkau.

Fokus Utama: Mempermudah pembayaran utang dan berpotensi mengurangi suku bunga.

Perbedaan Kunci:

  • Menggabungkan beberapa utang menjadi satu pinjaman.

  • Dapat menurunkan pembayaran bulanan atau suku bunga.

  • Tidak mengurangi jumlah pokok yang harus dibayar.

  • Memerlukan skor kredit yang baik untuk mendapatkan syarat terbaik.

  • Mempermudah pembayaran tetapi mungkin memperpanjang periode pembayaran utang, sehingga meningkatkan total jumlah yang dibayarkan.

Indonesia: Saat ini, kemungkinan kecil dapat diaplikasikan

Tingkat Keparahan Utang: Menengah ke Ringan

Itulah penjelasan mengenai 4 opsi penyelesaian utang yang dapat menjadi opsi bagi individu / nasabah / peminjam saat ingin menyelesaikan utang. Sayangnya, hingga tulisan ini dibuat, hanya opsi Debt Relief / Program Keringanan Utang yang menjadi satu-satunya opsi yang dapat diaplikasikan di Indonesia. Opsi Loan Consolidation / Penggabungan utang juga dapat menjadi opsi alternatif di Indonesia, namun probabilitas untuk menjalakan opsi ini masih sangat kecil.

Yodhi

I'm a passionate individual driven by growth and motivation, dedicated to transforming my thoughts and ideas into engaging narratives on my blog. As an avid gym-goer and fitness enthusiast, I believe in the power of a healthy body for a healthy mind. My keen interest in business and self-development fuels my reading choices, constantly expanding my horizons. Above all, I am deeply committed to enhancing financial literacy, empowering others to achieve financial freedom and success.

https://www.yodhi.me
Previous
Previous

Definisi, Konsep, Perhitungan dan Contoh Time Value of Money (TVM)

Next
Next

Investasi Awal vs. Investasi Tunda: Pelajaran dari Dua Profil Investor