Investasi Awal vs. Investasi Tunda: Pelajaran dari Dua Profil Investor

Investasi pada usia muda menawarkan keuntungan signifikan seiring berjalannya waktu. Dengan memanfaatkan prinsip bunga majemuk, investasi akan menghasilkan hasil yang optimal jika dimulai secara rutin sejak dini. Investasi itu sendiri adalah kegiatan menempatkan dana pada satu atau beberapa jenis aset atau instrumen keuangan selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai terhadap investasi tersebut (Konsep Dasar Investasi).

Dilansir dari buku "The Psychology of Money" karya Morgan Housel, pada tahun 2020, kekayaan bersih Warren Buffett mencapai $84,5 miliar. Dari jumlah tersebut, $84,2 miliar terakumulasi setelah ulang tahunnya yang ke-50. $81,5 miliar didapat setelah ia memenuhi syarat untuk mendapatkan jaminan sosial, di usia pertengahan 60-an.” “Buffett mulai berinvestasi serius ketika berusia 10 tahun. Pada usia 30 tahun, kekayaannya mencapai $1 juta, atau setara dengan $9,3 juta jika disesuaikan dengan inflasi.”

Kisah sukses Warren Buffet menunjukkan bahwa memulai investasi sedini mungkin dapat memberikan hasil balik investasi yang maksimal, terutama berkat efek bunga majemuk. Untuk memahami perbedaan antara investor yang memulai investasi secara dini dan yang menundanya, mari kita lihat contoh Alice dan Bob.

Misalkan dua individu, Alice dan Bob. Alice, yang kita sebut sebagai Investor Awal, memulai investasi sejak dini dibandingkan dengan Bob, yang kita sebut sebagai Investor Tunda. Keduanya memutuskan untuk berinvestasi dalam dana pensiun saat berusia 25 tahun. Mereka berencana untuk pensiun pada usia 65 tahun, memberikan mereka jangka waktu investasi selama 40 tahun. Keduanya menginvestasikan Rp 5.000.000 setiap tahun pada awal tahun dan mendapatkan pengembalian tahunan rata-rata sebesar 8%.

  • Alice: Dia memulai investasi Rp 5.000.000 setiap tahun pada usia 25 tahun dan melakukannya secara konsisten hingga usia 65 tahun, memanfaatkan bunga majemuk selama 40 tahun.

  • Bob: Dia menunda-nunda dan baru memulai investasi pada usia 35 tahun. Seperti Alice, dia juga menginvestasikan Rp 5.000.000 setiap tahun tetapi hanya selama 30 tahun, hingga usia 65 tahun.

Berikut adalah ilustrasi bagaimana investasi mereka tumbuh dari waktu ke waktu dengan menggunakan rumus Time Value of Money.

  • Pada usia 65 tahun, investasi Alice telah berkembang menjadi sekitar Rp 1.295.282.593, berkat bunga majemuk selama 40 tahun.

  • Sebaliknya, investasi Bob hanya berkembang menjadi sekitar Rp 566.416.055, meskipun menginvestasikan jumlah yang sama setiap tahunnya. Memulai sepuluh tahun lebih lambat secara signifikan mengurangi waktu bagi bunga majemuk untuk bekerja.

Ilustrasi perbandingan investasi Alice dan Bob dapat dilihat pada Gambar 1. Ini membuktikan bahwa memulai sepuluh tahun lebih awal memberikan manfaat yang signifikan bagi Alice, dengan bunga majemuk bekerja lebih optimal dan menghasilkan pengembalian investasi sekitar 2,3 kali lebih besar dibandingkan dengan hasil investasi Bob.

Investasi Awal vs. Investasi Tunda

Gambar 1. Ilustrasi Perbandingan Investasi Alice dan Bob

Belajar dari kisah sukses Warren Buffet dan contoh ilustrasi di atas, membuktikan bahwa memulai investasi sedini mungkin memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah menghasilkan hasil balik investasi yang optimal. Oleh karena itu, mari mulai investasi sejak dini dan manfaatkan konsep bunga majemuk. Selamat berinvestasi dengan bijaksana.

Yodhi

I'm a passionate individual driven by growth and motivation, dedicated to transforming my thoughts and ideas into engaging narratives on my blog. As an avid gym-goer and fitness enthusiast, I believe in the power of a healthy body for a healthy mind. My keen interest in business and self-development fuels my reading choices, constantly expanding my horizons. Above all, I am deeply committed to enhancing financial literacy, empowering others to achieve financial freedom and success.

https://www.yodhi.me
Previous
Previous

4 Opsi Penyelesaian Utang

Next
Next

Mengapa kita Perlu Berinvestasi