Dasar-dasar Perencanaan Keuangan bagi Pemula

Dasar-dasar perencanaan keuangan penting untuk dipahami bagi siapa saja yang ingin memulai mengatur keuangan pribadi. Banyak manfaat yang kamu bisa dapatkan jika merencanakan keuangan dengan baik. Bagi pemula, berikut dasar-dasar perencanaan keuangan bagi pemula yang perlu diketahui:

1. Kebutuhan dan Keinginan

Sebelum memulai perencanaan keuangan, kamu perlu memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Ini penting agar kamu dapat memrioritaskan hal yang penting terlebih dahulu, yaitu kebutuhan.

Secara singkat, kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, sedangkan keinginan adalah sesuatu yang diinginkan untuk dimiliki tetapi tidak penting untuk kelangsungan hidup. Lebih lengkap mengenai kebutuhan dan keinginan, dapat dibaca di sini.

2. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan serta perencanaan keuangan yang lebih bijaksana. Kamu harus dapat melatih diri sendiri dalam mengambil keputusan keuangan yang bijaksana. Hati-hati terhadap keputusan keuangan yang dibuat berdasarkan emosi yang kamu rasakan saat itu (sedih, senang, kecewa, bahagia, dsb). Keputusan keuangan yang berlandaskan emosi dapat berdampak ke keputusan yang tidak bijaksana. Gunakan analisis dan pertimbangan logis dalam pengambilan keputusan keuangan.

3. Anggaran & Laporan Keuangan

Perencanaan keuangan dimulai dengan sikap disiplin. Kamu harus memulai merencanakan keuangan dengan melakukan anggaran keuangan yang baik. Anggaran keuangan dapat dibuat dengan cara yang sederhana dengan membagi berdasarkan (1) Kebutuhan (2) Tabungan & Investasi (3) Keinginan. Sebagai rule of thumb dalam melakukan anggaran, kamu bisa menggunakan metode 50-20-30. 50% untuk kebutuhan, 20% untuk tabungan & investasi, dan 30% untuk keinginan. Baca lebih lengkap tentang anggaran keuangan di sini.

Setelah melakukan anggaran dengan baik, kamu juga perlu memiliki laporan keuangan pribadi, yaitu (1) neraca keuangan dan (2) laporan arus kas. Neraca keuangan adalah laporan ringkasan dari aset, kewajibanmu (utang). Neraca keuangan memberikan gambaran tentang kekayaan bersihmu. Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukan keluar masuknya keuanganmu. Laporan arus kas memberikan gambaran mengenai bagaimana kamu menggunakan uang serta posisi keuanganmu di waktu tertentu (surplus / defisit).

4. Rasio Keuangan

Untuk mengetahui kesehatan keuanganmu maka kamu perlu mengetahui 7 rasio keuangan. Hasil dari rasio keuangan ini dapat membantumu untuk menganalisis kondisi keuanganmu dan memberikan gambaran singkat bagaimana dan apa yang seharusnya kamu lakukan selanjutnya. Lebih lengkap, mengenai 7 rasio keuangan, dapat dibaca di sini.

5. Utang

Berutang bukan merupakan hal yang buruk, namun kamu perlu bijaksana dalam berutang. Hal yang penting untuk kamu pastikan sebelum berutang adalah:

  1. Hindari utang konsumtif yang berlebihan. Fokuslah terhadap utang yang produktif, utang yang dapat memberikan nilai tambah di masa depan

  2. Pastikan sudah mempunyai asuransi serta dana darurat yang mencukupi. Ini untuk memberikan rasa aman jika kamu menghadapi risiko di kemudian hari sehingga utangmu tetap dapat terselesaikan dengan penuh tanggung jawab

  3. Pastikan rasio cicilan utang bulanan terhadap pendapatan di angka maksimal 35%

  4. Berutang di lembaga atau institusi yang terdaftar resmi di regulator pengawas jasa keuangan (OJK)

  5. Pahami hak & kewajiban sebagai nasabah serta risiko yang mungkin akan dihadapi.

6. Asuransi & Proteksi

Dalam hidup, kamu akan menghadapi berbagai potensi risiko. Risiko seperti sakit hingga meninggal dunia. Oleh karena itu, untuk menjaga dan meminimalisir dampak dari risiko yang mungkin terjadi, kamu harus memiliki safety net. Safety net dasar yang setidaknya perlu kamu miliki adalah:

  1. Asuransi Jiwa. Setidaknya kamu memiliki asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang mencukupi saat terjadi risiko.

  2. Asuransi Kesehatan. Kamu perlu memiliki asuransi kesehatan yang dapat menanggung keseluruhan dan atau sebagian biaya saat kamu menderita sakit

  3. Dana Darurat. Adalah dana yang dapat kamu gunakan saat keadaan darurat terjadi. Setidaknya kamu sudah memiliki dana darurat sebesar 3-12 kali pengeluaran pokok bulanan dan disimpan di instrumen keuangan yang bersifat mudah dicairkan seperti tabungan.

Baca tentang asuransi di sini dan baca tentang dana darurat di sini.

7. Tujuan Keuangan

Dalam perencanaan keuangan, kamu perlu mengidentifikasi tujuan keuangan masa depanmu. Setiap orang memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda. Tujuan keuangan sangat bergantung terhadap setiap individu serta siklus hidup mereka masing-masing. Contoh tujuan keuangan yang umum seperti menikah, memiliki rumah / mobil, memiliki anak, sekolah anak, liburan hingga rencana warisan.

Tujuan keuangan setidaknya harus diidentifikasi berdasarkan indikator berikut

  1. Jumlah dana untuk mewujudkan tujuan tersebut

  2. Kapan tujuan ingin dicapai

Dari indikator tersebut, perencana keuangan tersertifikasi dapat membantumu menghitung berapa dana yang harus disisihkan perbulan serta contoh instrumen investasi yang dapat membantumu mewujudkan tujuan keuangan tersebut.

8. Investasi & Risiko Investasi

Investasi diperlukan dalam merencanakan keuangan agar kamu dapat mencapai tujuan keuangan serta untuk setidaknya mengalahkan inflasi. Nilai uang tidak selamanya tetap. Inflasi akan memengaruhi nilai uangmu di masa kini dan masa depan. Oleh karena itu kamu harus menginvestasikan uangmu agar dapat mengalahkan inflasi serta mencapai tujuan keuangan.

Investasi memiliki variasi risiko, dari yang rendah hingga tinggi. Kamu perlu dapat mengidentifikasi jenis profil risikomu yang nantinya dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis instrumen investasi yang cocok berdasarkan profil risiko mu. Perencana keuangan tersertifikasi dapat membantumu dalam menentukan jenis profil risikomu serta jenis instrumen investasi yang tepat

9. Hari Tua & Warisan

Kita tidak akan selamanya produktif dan suatu saat akan memasuki masa hari tua. Oleh karena itu kamu juga perlu merencanakan hari tuamu dengan baik agar tetap dapat hidup sesuai dengan gaya hidup yang diinginkan di saat hari tua. Kamupun perlu mempersiapkan bagaimana kamu mendistribusi kekayaanmu (warisan) jika suatu saat meninggal dunia.

10. Bekerja Sama dengan Perencana Keuangan Tersertifikasi

Merencanakan keuangan tidak hanya memerlukan komitmen sendiri, tetapi juga konsultasi dengan perencana keuangan tersertifikasi. Berkonsultasi atau bahkan menyewa jasa perencana keuangan yang bersertifikasi dapat membantumu untuk merencanakan keuangan dengan lebih baik. Perencana keuangan tersertifikasi umumnya telah memiliki kompetensi serta pengalaman yang mumpuni agar kamu dapat diarahkan ke jalan yang sesuai dengan kondisi serta tujuan keuanganmu.

Itulah 10 dasar-dasar perencanaan keuangan bagi pemula yang kamu perlu ketahui. Menerapkan dasar-dasar perencanaan keuangan di atas dapat membantumu dalam meraih tujuan keuangan dan menghadapi tantangan keuangan yang mungkin muncul di masa depan dengan lebih siap.


Rencanakan kebutuhan perencanaan keuanganmu bersama Yodhi, CFP. Konsultasikan rencana dan tujuan keuanganmu dan dapatkan kesempatan diskon layanan perencanaan keuangan. Konsultasi sekarang, di sini

Yodhi

I'm a passionate individual driven by growth and motivation, dedicated to transforming my thoughts and ideas into engaging narratives on my blog. As an avid gym-goer and fitness enthusiast, I believe in the power of a healthy body for a healthy mind. My keen interest in business and self-development fuels my reading choices, constantly expanding my horizons. Above all, I am deeply committed to enhancing financial literacy, empowering others to achieve financial freedom and success.

https://www.yodhi.me
Previous
Previous

5 Langkah Membuat Anggaran Keuangan Pribadi

Next
Next

7 Rasio Keuangan Individu yang Perlu Diketahui