I Love Myself, Thank You Yodhi!

4-5 hours sleep semalam, besok paginya hajar ah gym.. Biasa sebagai gym freak, selalu mengejar waktu untuk gym

Super ngantuk & lelah, paksain dulu lah kelarin kerjaan. Tinggal dikit lagi. Begadang dikit gpp

Im not okay, trying to smile to everyone and pretending. ga kok, aku baik-baik aja. "Hi all...."

Tanpa disadari, ternyata telah banyak kisah yang telah aku alami terhadap apa yang telah aku perbuat terhadap diriku sendiri. Memaksakan tubuh untuk berolahraga yang semakin ekstrim. Memaksakan perasaan untuk menghadapi situasi yang memilukan. Memaksakan pikiran untuk bekerja ekstra keras. Memaksakan panca indra untuk bekerja menerima sensor sehingga dapat berkomunikasi dengan dunia. Hingga banyak hal lainnya yang telah aku lakukan dari tubuhku sendiri.

Pertanyaan besar yang saat ini aku hadapi adalah kapan terkahir aku berterima kasih dengan mereka? Dengan tubuhku sendiri. Dengan diriku sendiri yang telah melakukan pekerjaan yang luar biasa sehingga dapat menggapai pencapaian yang luar biasa.

Aku lupa... Aku jujur sangat lupa untuk itu. Perasaan yang sangat memilukan dimana aku yang berusaha selalu berterima kasih terhadap sekitar, teman, sahabat, keluarga, lingkungan, dunia akan peran serta mereka, namun lupa terhadap diri sendiri. Seseorang yang tanpa pamrih selalu mendukung keseharianku. Aku lupa untuk berterima kasih kepada mereka yang tanpa lelah telah mendukungku dalam menjalani hidup. Walaupun mereka terkadang sering memberikan tanda untuk berhenti sejenak, namun aku dengan acuh nya tetap "memanfaatkan" mereka.


Tulisan ini aku dedikasikan untuk diriku sendiri yang telah hebat menjalani hari-hari hingga membentuk diriku yang sekarang. Menggapai tujuan hidup dan mimpi masa depan yang tanpa henti. Menjalani dengan pikiran terbuka, penuh motivasi dan semangat.

Terima kasih untuk tubuhku, yang walaupun kamu lelah dan ingin berpejam, namun kamu selalu dengan kuat mendukungku untuk merasakan indahnya kehidupan

Terima kasih untuk panca indraku, yang selalu bekerja untuk memberikan sensor kehidupan ini sehingga aku dapat menangkap dan berkomunikasi dengan dunia

Terima kasih untuk perasaanku, walau kamu tahu terkadang aku tidak baik-baik saja, namun kamu dengan hebatnya berusaha membuatku tetap merasa tenang

Terima kasih untuk pikiranku yang selalu aku gunakan untuk memikirkan hal-hal yang aku anggap itu mustahil dan tidak mungkin dan dengan luar biasanya dapat memberikan jawaban

Terima kasih untuk motorikku yang selalu aku gunakan beraktivitas, berolahraga, membentuk diriku menjadi raga yang bugar agar dapat menggapai peluang

Ku ucapkan dengan penuh ketulusan terima kasih untuk diriku yang selalu berusaha dan berjuang di hidup yang penuh lika-liku tantangan

Di saat perasaan sedang tidak baik-baik saja, kamu tetap berusaha memikirkan kemungkinan baik yang terjadi 

Di saat menghadapi kondisi yang tidak mungkin, kamu berusaha melihat dari sudut pandang lain yang membuat menjadi mungkin

Di saat kamu merasa lelah, kamu ubah rasa lelah itu menjadi bentuk tanda perjuangan yang telah kamu lakukan

Di saat yang lain berkata atau berbuat tidak baik untukmu, kamu ubah pemikiran itu sebagai rasa sanjugan dan dukungan terhadapmu

Di saat kamu merasa tidak sanggup, kamu dengan sukarela memberikan waktu ruang untuk dirimu sendiri untuk berkontemplasi terhadap semua pencapaianmu yang luar biasa

Terima kasih Yodhi atas rasa positifmu, motivasimu dan perjuanganmu selama ini.

Kamu hebat, kamu luar biasa

I love myself, thank you Yodhi!

-

Dedicated post for the day when I was born years ago -12 March 2023

Yodhi

I'm a passionate individual driven by growth and motivation, dedicated to transforming my thoughts and ideas into engaging narratives on my blog. As an avid gym-goer and fitness enthusiast, I believe in the power of a healthy body for a healthy mind. My keen interest in business and self-development fuels my reading choices, constantly expanding my horizons. Above all, I am deeply committed to enhancing financial literacy, empowering others to achieve financial freedom and success.

https://www.yodhi.me
Previous
Previous

Yodhi, Kamu Harus Menikah sebelum Umur 30, Maksimal umur 31 lah (part-3)

Next
Next

Yodhi, Kamu Harus Menikah sebelum Umur 30, Maksimal umur 31 lah (part-2)