Yodhi, Kamu Harus Menikah sebelum Umur 30, Maksimal umur 31 lah

Sekitar tahun 2015-an

Saat itu aku dan teman-teman sedang berjalan-jalan ke daerah Semarang. Kebetulan salah satu teman aku mengenal salah satu Ibu peramal yang kata dia cukup terkenal dan tinggal di Semarang. Konon kata teman aku, banyak orang terkenal mulai dari artis, pejabat, pengusaha, yang menggunakan jasa si Ibu peramal ini.

Saat itu, beruntungnya teman aku bisa mendapatkan janji temu dengan si Ibu peramal ini. Dan karena network dari teman aku ini, kita bisa mendapatkan janji temu dan konsultasi kita gratis. Aku memang percaya ga percaya sih dengan yang namanya ramalan, tapi selalu seru jika mendapatkan nasihat penerawangan. Entah kenapa ada adrenalin tersendiri, mungkin karena rasa penasaran itu kali yaa.

Rumah Ibu Peramal

Saat kita sampai di rumah Ibu peramal, samar teringat rumahnya cukup besar dan mewah. Pagar rumah cukup tinggi dan dikelilingi tembok rumah yang cukup tinggi pula. Terdapat kolam ikan yang cukup besar saat kita masuk melewati pagar rumah.

Ilustrasi

Kami disambut oleh seseorang yang saat itu aku ketahui adalah asisten dari si Ibu peramal. Asisten si Ibu peramal tersebut mempersilahkan kita masuk dan memandu kita untuk duduk di ruang tunggu. Persis seperti saat kita menunggu dokter. Kita menunggu di ruang tunggu, di depan pintu ruangan si Ibu peramal. Tidak memerlukan waktu lama, asisten Ibu peramal mempersilahkan kita masuk.

Samar-samar teringat, ruangan si Ibu peramal cukup besar. Di dalam ruangan terdapat beberapa sofa berwarna gelap yang biasa digunakan untuk berdiskusi. Kita bisa bayangkan tatanan sofa yang biasa ada di ruang atasan atau bos di kantor. Di dalam ruangan tersebut, terdapat pula beberapa rak buku tinggi yang dipenuhi buku-buku serta beberapa tanaman hijau.

Ilustrasi

Saat itu kita langsung menghampiri meja kerja dan si Ibu peramal sudah duduk di meja tersebut. Di sebrang meja kerja terdapat beberapa kursi. 1 kursi dengan desain yang berbeda digunakan untuk "pasien" si Ibu peramal dan sisa kursi lainnya dengan desain kursi bulat 4 kaki dan tanpa sandaran digunakan untuk yang mengantar atau mereka yang belum mendapat giliran diramal.

Hasil Ramalan

Saat itu, aku mendapat giliran ketiga untuk diramal. Aku langsung duduk menghadap si Ibu peramal. Aku duduk tepat di sebrang Ibu peramal. Hanya sebuah meja kerja berwarna coklat yang menghalangi kita berdua. Meja kerja tersebut berbentuk selayaknya meja kerja dengan tampak ada beberapa laci di bagian kiri meja sesuai dengan arah duduk si Ibu peramal.

Ibu peramal: Nama kamu siapa?

Aku: Yodhi

Ibu peramal: Tanggal lahir kamu?

Aku: xx/xx/xxxx

Ibu peramal: Coba saya lihat tangan nya... Hmm Okee

Setelah seketika mendapatkan beberapa jawaban dari aku, si Ibu mengambil buku kecil yang aku perkirakan seukuran A6 dari laci meja kerja. Buku yang agak cenderung lusuh dengan kertas buku berwarna coklat dan terlihat sering dibuka-buka. Yang membuat aku penasaran, si Ibu membaca buku tersebut sambil membungkuk-an badan ke belakang meja seolah-olah aku tidak boleh melihat apa yang dia lihat. Setelah itu, dia pun menutup buku tersebut, mengembalikan ke laci, dan bersiap untuk memberi tahu "penerawangan" dia.

Karena konsultasi kita gratis, jadi kita hanya bisa bertanya dan diberikan beberapa informasi secukupnya saja. Dari beberapa informasi penerawangan yang dia diberikan, yang menurut aku cukup umum sehingga tidak terlalu membekas di ingatan, namun ada satu informasi yang menarik karena cukup spesifik yang hingga sekarang aku ingat sehingga tercetuslah tulisan ini.

Yodhi, kamu harus menikah sebelum umur 30. Maksimal umur 31 lah.

Aku agak kaget dan akhirnya bertanya, kenapa emang?

Yaa pokoknya kamu harus menikah sekitaran umur segitu. Karena saya lihat ada bahaya jika lebih dari umur 30, maksimal sekitar 31 lahh.

Aku hanya mencerna informasi dan, akhirnya berkata hmmm okee.

Walaupun dalam hati, bener atau ga sih ini peramal. Haha. Ya udah lah...

Semakin berjalan nya hidup, terkadang aku berpikir, ahh apa sih yang akan terjadi jika aku belum menikah sebelum umur 30?? Ada rasa penasaran juga dan ingin membuktikan apa yang dia ramal apakah benar atau tidak. Dalam hati terkadang berpikir, apa karena si peramal itu yaa jadinya aku ga mau menikah dulu untuk membuktikan apa yang dia ramal. Wkwkwkwk.

Moving forward from 2015 to now. Saat ini aku sudah 30+, sehingga sebenarnya aku sudah dapat membuktikan apa yang sebenarnya terjadi. Haha. Or Im still in the progress to find out… hmmmm🤔.

Recalling my past moments, sebenarnya memang ada momen dimana aku berpikir, “hmm sepertinya benar juga”. Singkatnya, memang ada beberapa momen yang akhirnya aku dapat memahami mengapa si Ibu peramal mengatakan

Yodhi, kamu harus menikah sebelum umur 30. Maksimal umur 31 lah.

Aku akan spill ceritanya on my next blog :)

Yodhi

I'm a passionate individual driven by growth and motivation, dedicated to transforming my thoughts and ideas into engaging narratives on my blog. As an avid gym-goer and fitness enthusiast, I believe in the power of a healthy body for a healthy mind. My keen interest in business and self-development fuels my reading choices, constantly expanding my horizons. Above all, I am deeply committed to enhancing financial literacy, empowering others to achieve financial freedom and success.

https://www.yodhi.me
Previous
Previous

Yodhi, Kamu Harus Menikah sebelum Umur 30, Maksimal umur 31 lah (part-2)

Next
Next

100 Things I Should & Will Do Before I Die