Review Buku: Mindset - Carol Dweck

Hi, pada kesempatan kali ini saya ingin mengulas salah satu buku favorit saya yang berjudul Mindset. Buku yang menurut saya sangat menarik dan telah mengubah pandangan saya dalam melihat tantangan serta perjalanan menuju sukses. Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca bagi teman-teman yang mempunyai impian untuk menggapai kesuksesan dalam hal apapun, dan itu dapat dimulai dari mengubah pola pikir. Berikut review buku Mindset dari penulis Carol Dweck. Semoga mempermudah teman-teman secar sekilas memahami isi buku ini.

Growth Mindset - Carol Dweck | Yodhi Kharismanto - Ulasan Buku

Judul: Mindset. Changing the way you think to fulfil your potential

Penulis: Carol S. Dweck

Tahun Terbit Pertama: 2006

Rating Buku: 4.8 dari 5

Deskripsi Singkat

Buku Mindset mendiskusikan tentang perbedaan antara orang dengan Fixed Mindset dan Growth Mindset. Mindset yang kita miliki menentukan bagaimana kita bersikap serta bereaksi terhadap situasi yang sulit, tantangan, serta keinginan kita untuk terus dapat meningkatkan kemampuan individu. Buku ini mendeskripsikan pula bagaimana kita dapat mencapai tujuan dan kesuksesan dengan mengganti Mindset (Pola Pikir) kita.

Poin-poin Utama

1. Mindset terbagi menjadi dua jenis, Fixed Mindset dan Growth Mindset

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh penulis Carol Dweck, mindset terbagi menjadi dua, yaitu Fixed Mindset dan Growth Mindset.

2. Fixed Mindset percaya bahwa kemampuan atau bakat bersifat tetap yang sudah melakat dalam setiap individu

Orang-orang dengan Fixed Mindset percaya bahwa bakat (talent) adalah segalanya. Dalam pandangan mereka, kemampuan seseorang sudah ada atau ditakdirkan sejak lahir, melekat dalam setiap individu. Mereka percaya, secara alami kepintaran (inteligent) dan bakat (talent) atau kebodohan dan ketidakmampuan sudah melekat dalam setiap individu dan akan tetap seperti itu.

3. Orang-orang dengan Growth Mindset percaya dengan pertumbuhan dan perkembangan individu

Orang-orang dengan Growth Mindset percaya akan pertumbuhan dan perkembangan setiap individu. Dalam hubungan, mereka mendorong pasangannya untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Saat berolahraga, mereka percaya akan pengembangan diri sehingga terus melatih diri agar menjadi ahli. Ketika mereka menjalankan bisnis, mereka menunjukkan rasa hormat kepada karyawan, berterima kasih atas pekerjaan mereka, dan meminta pendapat jujur mereka tentang berbagai hal, betapapun tidak nyamannya kebenaran itu. Orang dengan Growth Mindset melihata masalah sebagai tantangan, bukan hambatan yang tidak dapat diatasi. Mereka rela mengerahkan energinya untuk terus memperbaiki diri serta lingkungan di sekitar mereka.

4. Orang-orang dengan Fixed Mindset cenderung mencari persetujuan, namun orang-orang dengan Growth Mindset mencari pengembangan

Orang-orang Fixed Mindset cenderung ingin menjadi satu-satunya pemenang. Mereka akan mencoba tampil menjadi individu yang paling cerdas dan berbakat diantara yang lain. Contoh saat memimpin perusahaan, mereka akan cenderung mengabaikan pendapat orang laing karena merasa yang paling hebat. Mereka ingin lingkungan menggambarkan dirinya sebagai yang paling pintar dan berbakat sehingga mengabaikan pekerjaan yang paling penting yaitu meningkatkan performa perusahaan secara keseluruhan.

Orang-orang Growth Mindset bersikap sebaliknya. Salah satu contoh yang diberikan penulis jika orang-orang Growth Mindset memimpin perusahaan. Mereka akan menciptakan lingkungan yang berlandaskan kerja sama tim dan pengembangan bersama. Fokus utama tidak pada sukses secara individual namun perkembangan perusahaan secara keselurhan.

5. Fixed Mindset melihat kegagalan sebagai malapetaka, sedangkan Growth Mindset melihat kegagalan sebagai peluang

Kegagalan memiliki dampak yang dramatis bagi orang-orang Fixed Mindset. Orang-orang dengan Fixed mindset tidak percaya bahwa mereka bisa belajar dari kesalahan mereka. Mereka melihat satu kegagalan sebagai bukti bahwa mereka akan menjadi seseorang yang tidak layak: satu kekalahan bagi mereka akan meniadakan dan merendahkan semua kesuksesan yang pernah diraih di masa lalu. Untuk mempertahankan kepercayaan diri yang mereka saat mengalami kegagalan, orang-orang dengan Fixed Mindset cenderung membuat alasan, menipu, atau kehilangan minat dan berpaling ke arah lain. Mereka tidak mencari bantuan atau menganalisis kelemahan mereka, dan mereka tidak berusaha menjadi lebih baik dengan terus berlatih.

Berbanding terbalik dengan orang-orang Growth Mindset. Saat mengalami kegagalan, orang-orang Growth Mindset akan melihat diri sendiri dan berusaha untuk belajar dari kegagalan. Apa yang menjadi gagal, hal apa yang harus dipelajari sehingga selanjutnya dapat meraih keberhasilan. Mereka akan menganalisis kegagalan yang dialami, terus berlatih dan meminta saran dari orang lain.

6. Orang-orang dengan Fixed Mindset akan menghindar dari kesulitan, sedangkan Growth Mindset cenderung lebih menikmati kesulitan/tantangan

Saat orang-orang dengan Fixed Mindset menghadapi situasi yang sulit, yang mereka lihat adalah risiko. Hal tersebut karena orang-orang Fixed Mindset beranggapan, semakin banyak waktu dan energi yang mereka berikan untuk suatu hal, maka semakin sedikit alasan yang merka miliki jiga gagal. Mereka percaya dengan bakat alami sehingga bagi mereka, orang yang berbakat tidak perlu berusaha terlalu keras untuk berhasil.

Cara berpikir tersebut membuat orang-orang dengan Fixed Mindset sulit untuk berkembang tanpa mempertanyakan bakat mereka, sehingga mereka akan menghindar dari sesuatu yang sulit. Mereka tidak ingin menimbulkan potensi dimana mereka terlihat bodoh karena adanya potensi kegagalan.

Orang-orang dengan Growth Mindset melihata tantangan sebagai peluang untuk tumbuh. Mereka cenderung menolak status-quo. Mereka akan belajar dari kesulitan tersebut dan mencoba untuk mencari cara agar berhasil keluar dari kesulitan tersebut dan sukses.

7. Mindset sangat dipengaruhi oleh panutan (role model) saat kita kanak-kanak

Menurut Carol Dweck, perkembangan mindset dimulai dari lahir. Bayi lahir dengan Growth Mindset. Mereka ingin belajar dan tumbuh sebanyak mungkin setiap hari.

Orang-orang dewasa dalam lingkungan anak tersebut (umumnya orang tua) akan berperan besar dalam menentukan apakah anak tetap dapat menjaga hasrat untuk tumbuh (Growth Mindset) atau bahkan mengadopsi Fixed Mindset. Orang tua menentukan contoh mindset untuk anak mereka. Orang tua dengan Growth Mindset mendorong anak mereka untuk tersebut belajar, sementara orang tua dengan Fixed Mindset selalu menilai anak mereka dan memberi tahu mereka apa yang benar atau salah, baik atau buruk.

Selain orang tua, lingkungan-lingkungan sekitar yang berinteraksi dengan anak-anak tersebut juga dapat berperan dalam pembentukan mindset seperti guru, keluarga, dll. Namun, pada akhirnya, mindset tidak sepenuhnya ditentukan dari kejadian-kejadian sebelumnya. Mindset dapat berubah sejak masa kanak-kanak hingga individu beranjak dewasa.

8. Semua orang dapat mengadopsi Growth Mindset

Menurut Carol dweck, otak kita dapat dilatih seperti melatih otot kita. Jika kita menginginkan Growth Mindset, maka kita dapat melatih diri kita sendiri untuk mengadopsi pemikiran tersebut secara perlahan. Mengadopsi Growth Mindset dapat membuat kita melakukan hal yang mustahil menjadi mungkin serta meningkatkan bakat serta kemampuan yang kita miliki. Growth Mindset merupakan kunci untuk pemenuhan diri bagi kesuksesan individu.

Kesimpulan

Kesimpulan dari seluruh buku, saya ambil dari gambar berikut yang saya sadur dari blog berikut. Gambar di bawah ini menunjukkan komparasi antara Fixed Mindset dan Growth Mindset yang disajikan pula di dalam buku Mindset.

Growth Mindset Carol Dweck

Fixed Mindset

  • Intelligence: kepintaran bersifat statis (sudah ada sejak lahir)

  • Challenges: menghindari tantangan

  • Obstacles: menyerah dengan mudah terhadap kesulitan

  • Effort: melihat usaha sebagai suatu yang sia-sia

  • Criticism: mengabaikan kritik yang membangun

  • Success of others: merasa tertekan terhadap kesuksesan orang lain

  • Result: meraih kesuksesan kurang dari potensi yang sebenarnya mereka miliki

Growth Mindset

  • Intelligence: kepintaran dapat dikembangkan

  • Challenges: menikmati tantangan sebagai peluang untuk tumbuh

  • Obstacles: gigih dan pantang menyerah

  • Effort: melihat usaha sebagai peluang untuk mencapai keahlian

  • Criticism: belajar dari kritik

  • Success of others: mencari pelajaran dan inspirasi dari kesuksesan orang lain

  • Result: meraih kesuksesan yang lebih dari kemampuan yang ada saat ini


Rating buku

Writing Style: 4.5 dari 5

Buku ditulis dengan cukup terstruktur. Di setiap akhir bab telah terdapat kesimpulan dari bab tersebut sehingga mempermudah saya dalam memahami arti secara singkat dari keseluruhan bab yang telah saya baca.

Study & Evidence: 5 dari 5

Buku ini ditulis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, Carol Dweck mengenai Mindset. Buku ini telah dilengkapi dengan banyak studi yang dilakukan oleh si penulis dan ditambah dengan studi-studi yang relevan. Buku ini juga telah disertai contoh-contoh nyata dalam penerapan konsep Mindset yang diperkenalkan penulis. Contoh yang umum dipakai adalah pemimpin dari beberapa perusahaan terkemuka seperti Xerox, IBM, GM serta beberapa atlit yang diasosiasikan dengan konsep Mindset.

Impact: 5 dari 5

Buku ini memberi pandangan baru bagi saya. Bahkan, secara pribadi saya telah menerapkan konsep Mindset ini dalam kehidupan. Bagaimana saya melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh, dan bagaimana kesuksesan dapat diraih dengan terus belajar, berusaha dan berkembang.

Rating Keseluruhan = 4.8

Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh teman-teman.

untuk mengetahui detil definisi dari tiap aspek yang dinilai, silahkan dapat mengunjungi tulisan saya tentang hal tersebut di tautan berikut.

Yodhi

I'm a passionate individual driven by growth and motivation, dedicated to transforming my thoughts and ideas into engaging narratives on my blog. As an avid gym-goer and fitness enthusiast, I believe in the power of a healthy body for a healthy mind. My keen interest in business and self-development fuels my reading choices, constantly expanding my horizons. Above all, I am deeply committed to enhancing financial literacy, empowering others to achieve financial freedom and success.

https://www.yodhi.me
Previous
Previous

Review Buku: How to Win Friends & Influence People - Dale Carnegie

Next
Next

3 Nilai yang Saya Gunakan untuk Memberikan Rating Buku yang Saya Baca