Apa itu Laporan Arus Kas dalam Perencanaan Keuangan Pribadi

Laporan arus kas adalah dokumen yang menggambarkan dana yang masuk dan keluar setiap periode tertentu yang umumnya bersifat bulanan atau tahunan. Dalam perencanaan keuangan individu, laporan arus kas dapat menggambarkan penggunaan kas dari seorang individu dalam suatu periode yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran.

Laporan arus kas terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Arus kas masuk (pendapatan / pemasukan)

Ini meliputi semua sumber pendapatan yang masuk di periode tersebut. Umumnya terdiri dari:

  1. Gaji / Upah: sumber pendapatan yang berasal dari gaji pokok bulanan (pekerja / karyawan)

  2. Bonus / Tunjangan: sumber pendapatan yang hasilnya bervariatif setiap bulan

  3. THR: tunjangan hari raya

  4. Dividen Saham: sumber pemasukan yang berasal dari dividen saham

  5. Pendapatan Bunga: sumber pemasukan yang berasal dari hasil bunga instrumen investasi seperti deposito dan obligasi

  6. Hasil Usaha: sumber pendapatan dari hasil usaha (wirausaha)

  7. Lainnya



2. Arus kas keluar (pengeluaran)

Ini meliputi semua potensi pengeluaran di periode tersebut. Arus kas keluar terbagi menjadi 3, yaitu:

  1. Tabungan / Investasi rutin: pengeluaran yang digunakan untuk menabung atau investasi secara rutin. Umumnya terdiri dari:

    1. Tabungan

    2. Investasi

  2. Pengeluaran Tetap: pengeluaran yang digunakan untuk instrumen pengeluaran dengan total pengeluaran yang cenderung tetap di setiap periode. Umumnya terdiri dari:

    1. Biaya Sewa Rumah

    2. Cicilan KPR / KPA

    3. Cicilan KKB

    4. Cicilan KTA

    5. Cicilan Lain-lain

    6. Premi Asuransi

    7. Lain-lain

  3. Pengeluaran Variabel: pengeluaran yang digunakan untuk instrumen pengeluaran dengan total pengeluaran yang cenderung bervariatif di setiap periode. Umumnya terdiri dari:

    1. Makan & Minum

    2. Kebutuhan Rumah Tangga

    3. Listrik & Air

    4. Telepon & Internet

    5. Transportasi

    6. Kebutuhan Anak

    7. Hiburan / Liburan

    8. Sosial / Keluarga

    9. Pakaian

    10. Kesehatan

    11. Hobi

    12. Pembayaran Kartu Kredit

    13. Pajak

    14. Zakat

    15. Lain-lain

Di atas adalah contoh komponen umum dalam laporan arus kas yang dalam prakteknya mungkin berbeda dari setiap individu. Menyusun laporan arus kas dapat membantu untuk mengidentifikasi kondisi arus kas pada periode tersebut yang hasilnya terdiri dari 2 macam:

  1. Surplus. Ini berarti total pendapatan kita lebih besar dari total pengeluaran. Ini merupakan indikator yang baik karena merupakan salah satu indikator positif kesehatan keuangan.

  2. Defisit. Ini berarti total pendapatan kita lebih kecil dari total pengeluaran. Kondisi ini merupakan kondisi keuangan yang tidak sehat. Seorang individu yang berada dalam kondisi ini harus segera memperbaiki dengan cara meningkatan pendapatan atau menekan pengeluaran.

Contoh Laporan Arus Kas - Yodhi CFP

Gambar 1. Contoh Laporan Arus Kas

Gambar 1 berikut merupakan contoh perhitungan laporan arus kas individu. Dalam contoh ini, kondisi individu tersebut berada di posisi arus kas surplus (positif) dimana total pendapatan lebih besar dari total pengeluaran. Surplus dari individu tersebut sebesar Rp 4 juta rupiah per bulan.

Menyusun laporan arus kas secara rutin sangat bermanfaat bagi perencanaan dan kesehatan keuangan karena dapat:

  1. Mengidentifikasi uang masuk dan keluar serta hasil arus kas (surplus / defisit)

  2. Mengidentifikasi pola pengeluaran individu

  3. Membantu dalam menetapkan tujuan keuangan

  4. Memberikan gambaran kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan

  5. Membantu dalam membuat anggaran keuangan

Memiliki laporan arus kas yang baik dan teratur merupakan langkah penting untuk memahami kondisi kesehatan keuangan seorang individu dan membantu dalam merencanakan keuangan dengan lebih baik.


Rencanakan kebutuhan perencanaan keuanganmu bersama Yodhi, CFP, IFP. Konsultasikan rencana dan tujuan keuanganmu dan dapatkan kesempatan diskon layanan perencanaan keuangan. Konsultasi sekarang, di sini

Yodhi

I'm a passionate individual driven by growth and motivation, dedicated to transforming my thoughts and ideas into engaging narratives on my blog. As an avid gym-goer and fitness enthusiast, I believe in the power of a healthy body for a healthy mind. My keen interest in business and self-development fuels my reading choices, constantly expanding my horizons. Above all, I am deeply committed to enhancing financial literacy, empowering others to achieve financial freedom and success.

https://www.yodhi.me
Previous
Previous

5 Manfaat Neraca Keuangan dalam Perencanaan Keuangan Pribadi

Next
Next

Apa itu Neraca Keuangan dalam Perencanaan Keuangan Pribadi?